Pages

Minggu, 19 Februari 2012

MA MATHALIBUL HUDA MLONGGO KIRIM PESERTA TERBANYAK

MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara akan mengirimkan peserta lomba blog yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan TI Universitas Muria Kudus “BLOG COMPETITION HMJTI UMK 2012”, kompetisi ini dilaksanakan antar siswa SMA/MA tingkat Karesidenan Pati yang akan dilaksanakan pada hari senin dan selasa tanggal 20-21 Pebruari 2012 di Gedung Rektorat UMK.

Madrasah yang mempunyai komunitas blogger dengan nama IBM Community (I’m Blogger Malida) mengirimkan 7 siswa mulai kelas X sampai kelas XII, antara lain: Muhammad Rendi (XII-IPA), Misbahudin (XII-IPS.3), Wahyu Nur Awwaluddin Hariz (X.1), Dwi Achmad Ulum (XI.IPA.1), Nailal Hevi Rismia (X.1), Hafidhuddin El Haq (XII.IPA), Khurun In Najma Nadia (XI.IPA).

Rully Setianto, S.Pd selaku Wakaur Kesiswaan mengatakan “selain untuk menumbuhkan jiwa kompetisi siswa, yang terpenting menyalurkan bakat siswa dalam mendalami IT dan tidak dipungkiri hasil akhir (baca: juara) termasuk salah satu tujuan walaupun bukan tujuan utama”.
“yang utama adalah prosesnya”, imbuh Syaifun Nashir, S.Ag yang menjabat wakaur kurikulum.
Sedangkan Kepala MA Mathalibul Huda Mlonggo, Drs. H. Sugiwanto, MM ketika ditanya keikutsetaan via telpon menjawab: “Peserta memang diambilkan dari semua kelas, agar kelas X dan XI pada kompetisi yang akan datang sudah terbiasa mengikuti kejuaraan-kejuaraan serupa”.

Kompetisi dengan tema “Potret Perjuangan Masyarakat kecil” ini memperebutkan Piala bergilir Dekan Fakultas Teknik ke 2. (mamalida_news)
Baca Selengkapnya.... - MA MATHALIBUL HUDA MLONGGO KIRIM PESERTA TERBANYAK

MA MATHALIBUL HUDA JUARA UMUM LOMBA MAPEL

                                  TERUSLAH BERPRESTASI

                       
Madrasah aliyah mathalibul huda mlonggo.......menuju generasi yang profesional dan beretika.
Baru – baru ini madrasah aliyah mathalibul huda mlonggo memperoleh hasil yang menggemberikan dalam kejuaraan lomba MAPEL se- Kabupaten Jepara yang diikuti oleh 24 Sekolah dilingkungan Kementrian Agama dan Lembaga Ma’arif dibawah koordinator KKMA 02 yang diketuai oleh Drs. H. Sugiwanto,MM. Lomba tersebut mencakup seluruh mapel yang berjumlah 19 Mapel baik yang masuk dalam rumpun agama maupun IPS dan IPA serta mulok yang dicanangkan oleh lembaga pendidikan Ma’arif. Merupakan suatu hal yang membanggakan bagi seluruh stakeholder (guru,Karyawan,dan siswa) karena kegiatan ini adalah yang pertama dan menjadi juara Umum dalam lomba Mapel tersebut. Berikut ini adalah daftar kejuaraan yang telah didapat Madrasah Aliyah Mathalibul Huda Mlonggo :No Mapel
1 Fiqih diwakili M. Yusuf sebagai juara I
2 Aqidah Ahlak diwakili Anik Nur Afidah sebagai juara III
3 Qur’an Hadits  diwakili Tri Khayati sebagai juara III
4 Ke-Nu-An diwakili Ahmad Arifuddin sebagai juara II
5 TIK diwakili Hafidudin el Haq sebagai juara I
6 Ekonomi diwakili Wahyuni Hidayati sebagai juara I
7 Matematika IPS diwakili Lisnaatul Fauziyah sebagai juara I
8 Kimia diwakili Alike Lina Zuliana sebagai juara I
9 Matematika IPA diwakili Ana Munayrotul sebagai juara II
10 Bahasa Inggris diwakili Syarifudin Maulana sebagai juara II
11 Sosiologi diwakili Indah Cahyaningrum sebagai juara II
12 PPKn diwakili Choirus Saidah sebagai juara III

Sungguh merupakan hal yang membanggakan bagi seluruh warga madrasah aliyah mathalibul huda mlonggo, khususnya bagi para bapak/ibu pembimbing yang telah bekerja keras dalam pembimbingan lomba mapel...selamat...selamat...and congratulation.....
All the best for Malida Profetik (MA. Mathalibul Huda menuju generasi yang profesional dan beretika)
Baca Selengkapnya.... - MA MATHALIBUL HUDA JUARA UMUM LOMBA MAPEL

SEJARAH BERDIRINYA MA MATHALIBUL HUDA MLONGGO

 SEJARAH BERDIRINYA MA MATHALIBUL HUDA MLONGGO

Sejarah berdirinya MA MATHALIBUL HUDA Mlonggo Kabupaten Jepara tidak terlepas dari berdirinya Madrasah Diniyah, MI, PGA, MTs Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara, karena semua itu merupakan embrio berdirinya MA Mathalibul Huda , oleh sebab itu dalam pemaparan sejarah ini dimulai dari awal berdirinya yaitu Madrasah Diniyah.
Madrasah MATHALIBUL HUDA Mlonggo Kabupaten Jepara mulai dirintis sejak tahun 1930, atas hasil pemikiran Bapak Moechsin Astroredjo (almarhum) Jambu Timur dkk.
Pada awal mulanya madrasah ini masih berbentuk Madrasah Diniyah yang bertempat di Krajan Jambu Timur. Pada sa’at itu belum mempunyai gedung sendiri, kegiatan belajarnya menempati rumah Bapak Moechsin dan langgar yang dulunya berada disebelah selatan Masjid Jambu Krajan. Murid – muridnya sebagian besar dari jambu timur.

Pada perkembangan selanjutnya supaya madrasah tersebut resmi menjadi sarana pendidikan, maka diupayakan untuk minta ijin resmi dari pihak pemerintah kemudian diberi beselit (Piagam) oleh Bupati Jepara Bapak Sukahar.
Setelah mengalami perkembangan, muridnya tidak hanya dari Jambu Timur saja, tetapi dari desa-desa lain banyak yang m,endaftarkan di madrasah ini. Hal ini bisa dimaklumi karena memang hanya satu-satunya madrasah yang ada di Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara waktu itu. Dari sini akhirnya timbul pemikiran untuk dipindahkan tempatnya, dicarikan lokasi (tempat) yang strategis, mudah dijangkau oleh murid-murid yang jauh. Tempat yang dipilih adalah Jambu Ngemplak, disebelah utara Masjid Jami’ Ngemplak. Perpindahan ini dilakukan sekitar tahun 1935, dan mulai saat itu juga dibentuk kepengurusan madrasah. Diantara pengurusnya adalah:

Ketua : Bapak Moechsin Astroredjo (Jambu Timur)
Anggota : 1. Bapak Karmani (Jambu Tembiluk)
2. Bapak Mawardi (Jambu Kawoyo)
3. Bapak Kartono (Jambu Tembiluk)
4. Bapak Marhadi (Jambu Tembiluk)
5. Bapak Ismail (Sinanggul)
6. Bapak Muh. Ridlwan Bachri (Jambu Timur), dll


Sedangkan Kepala Madrasah dijabat Bapak Moechsin yang merangkap sebagai ketua pengurus. Adapun dewan gurunya adalah: Bapak Moechsin (Jambu Timur), Bapak Abdul Azis (Sekuro), Bapak Broto (Jambu), Bapak Marwan (Jambu), Bapak Abdullah Sofwan (Jambu Timur), Bapak Mas’udi (Sinanggul), Bapak Rosyidi (Jambu Timur), Bapak Muh. Ridlwan Bachri (Jambu Timur), Bapak Abdul Rosyidi (Sekuro), Bapak Sami’an (Sekuro), Bapak Ali Zuhdi (Jambu Timur), dll.

BERDIRINYA MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
Setelah madrasah ini ditangani dengan baik, akhirnya dapat berkembang dan pada tahun 1946 (setelah kemerdekaan), mulai dirintis untuk diberi pelajaran umum dan berbentuk Madrasah Ibtida’iyah (MI) khusus putra.
Saat itu, Bapak suhad sebagai Kepala Penilik Pendidikan Agama (Kandepag) Pati, ikut memikirkan dan membina jalanya madrasah, kemudian pelaksanaannya diatur dan disesuaikan dengan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah, akhirnya Madrasah ini dapat tertata baik, bahkan sudah dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu keolompok (bagian) agama dan umum, Untuk memudahkan pengelolaan dua bagian tersebut masing-masing ada kepalanya. Bagian agama kepala madrasahnya dijabat oleh Bapak Moch. Ridlwan Bachri, bagian umum kepala madrasahnya Bapak sutikno (Sinanggul) sedang bagian administrasi (tata usaha) dijabat oleh Bapak Ali Rodli (Jambu Sekekep).
Pada Masa perkembangan ini dewan gurunya sudah mengalami pergantian, guru-gurunya antara lain : Bp. Moch. Ridlwan Bachri, Bp. Ali Ahmadi (Jambu Timur), Bp. Sutikno (Sinanggul), Bp. Abdul Jamil ( Sinanggul), Bp. Arba’ini (Sinanggul), Bp. Muhammad Shidiq (Jambu), Bp. Kasri (Srobyong), Bp. Muthohar (Mayong). Pada masa itulah Madrasah Matholibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara sangat terkenal se-Karesidenan Pati. Hal ini dapat berkembang demikian karena berkat kerja keras dan perjuangan Bapak Suhab (Kandepag) Karesidenan Pati.

Setelah mengalami perkembangan yang demikian, pada tahun 1948 gedung yang ada di Jambu Ngemplak sudah agak rusak juga sudah tidak muat. Maka ada pemikiran untuk memindahkan tempat. Tempat yang dituju adalah Jambu Barat (Mlonggo Kabupaten Jepara ) sebelah barat kantor kecamatan, yang sekarang ditempati MTs dan MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara ini.
Mulai tahu 1948 inilah mulai dirintis dan dibuka madrasah putri (banat), yang dulunya hanya madrasah putra (banin). Setelah pindah di Mlonggo Kabupaten Jepara dan membuka madrasah putri, maka pengaturan masuk antara banin dan banat dibagi dua, untuk putra masuk pagi sedang untuk putri masuk siang. Dengan demikian untuk memenuhi tenaga pengajar (guru) maka perlu ditambah, tambahan guru tersebut antara llain : Bp. Mudzakir (Jambu Sendang), Bp Mukmin dan Bapak Sehab dll.

Perjalanan dan perkembangan madrasah yang begitu pesat, dalam sejarah masa itu juga telah berkali-kali mengalami pergantian kepala madrasah, diantara yang pernah menjabat kepala madrasah adalah : Bp. Ali Achmadi, Bp. Sutikno, Bp. Abdul Jamil dan Bp. Sehab.

Searah dengan putaran waktu dan kemajuan, pada tahun 1955 kepala madrasah dijabat oleh Bp. Ali Rodli (Jambu Sekekep), dan mulai tahun tersebut juga ada tambahan tenaga guru dari luar Jepara, yaitu Bp. Cholil Asma Putra (Surabaya), Bp. Paiman guru agama pemerintah (Grabag Kutoarjo Purworejo), dan Bp. Parjono (Yogyakarta).
Tahun 1958 mulai ada peraturan pemerintah dalam pendidikan, yaitu yang asalnya MI diganti nama menjadi MWB (Madrasah Wajib Belajar), ini merupakan program pemerintah yang pelaksanaannya sampai 8 tahun, dengan perincian 6 tahun belajar teori, untuk yang 2 tahun pelajaran praktek kerja, dan diharapkan lulusannya dapat bekerja di masyarakat. Namun tidak lama, MWB diganti lagi dengan nama MINU (Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama). MINU hanya berjalan 3 tahun, kemudian diganti lagi dengan nama MI Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara , Sampai sekarang.

BERDIRINYA MUALIMIN DAN PGA 4 TAHUN NU

Sampai akhir tahun 1962, kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara belum ada jenjang pendidikan menengah atau sekolah Manengah Tingkat Pertama (SLTP). Padahal Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar sudah cukup banyak dan potensial. Adanya tuntutan zaman yang selalu berkembang dan kebutuhan masyarakat tentang pendidikan cukup meningkat. Para tamatan MI dan SD, saat itu sudah banyak berpikir lebih maju, dan rasanya tidak cukup hanya sebatas tamat MI atau SD. Anak-anak yang kritis dan orang tuanya mampu, pendidikan tingkat pertama merupakan kebutuhan mutlak yang harus ditempuh. Karena di Mlonggo Kabupaten Jepara belum ada sekolah lanjutan maka anak-anak yang orang tuanya mampu, kebanyakan pergi keluar kota. Sedangkan bagi anak-anak yang orang tuanya tidak mampu, dan anaknya tidak mempunyai kreatifitas sendiri, akhirnya berhenti tidak sekolah setelah tamat MI atau SD.
Melihat kenyataan tersebut, maka pengurus Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) Mlonggo Kabupaten Jepara mempunyai gagasan dan pemikiran untuk merintis pendirian pendidikan tingkat SLTP, yang bernafaskan agama, waktu itu bernama Mualimin.
Madrasah Mualimin berdiri secara resmi pada tanggal 01 Maret 1963, Kepala Madrasahnya dijabat oleh Bp. Tholhah Mansyur (Jambu Mlonggo Kabupaten Jepara ). Menurut keterangan yang dihimpun, keberadaan Mualimin tidak lama, hanya bertahan sekitar 1 tahun ajaran, diganti sekolah keguruan, yaitu Pendidikan Guru Agama (PGA) 4 tahun Nahdlatul Ulama, yang sering dikenal dengan sebutan PGA NU. PGA ini sekarang, setingkat SMP/MTs.
Dasar pemikiran didirikannya PGA ini, karena berorientasi pada kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Pada saat itu, kebutuhan guru-guru agama Islam di SD dan MI sangat mendesak. Dan dalam kerangka sistem pendidikan Nasional, diharapkan lulusan PGA dapat membantu mewujudkan kualitas pandidikan dasar.
PGA secara legal berdiri tahun 1964, yang saat kepala sekolah dijabat oleh Bp. Hilal Chudlrin (Jambu Tembiluk – Almarhum), yang dahulu juga beliau menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara . Dengan adanya PGA NU berdiri di tengah-tengah masyarakat Mlonggo Kabupaten Jepara , banyak para lulusan MI dan SD yang mendaftarkan diri di PGA tersebut, dan tidak perlu jauh-jauh sekolah di luar kota. Adanya PGA di Mlonggo Kabupaten Jepara ini, akhirnya membawa perubahan budaya dan pemikiran masyarakat. Banyak Alumnus dari PGA ini yang sekarang menjadi Guru di SD atau MI.
Dalam perkembangan berikutnya, PGA yang berdiri tahun 1964 yang semula kepala sekolah dijabat oleh Bp. Hilal Chudlrin maka mulai tahun 1966 kepala PGA dijabat oleh Bp. Basuki Rahmad dalam memimpin sekolah ini terhitung 6 tahun, waktu yang cukup lama, bila dibandingkan dengan kepala-kepala yang sebelumnya.
Pada masa kritis sesudah G 30/S PKI ini, tentu saja sekolah-sekolah yang bernafas agama terus dipacu, agar tetap eksis dan diminati masyarakat. Bp. Basuki Rahmad dalam memperjuangkan PGA ini tidak sia-sia, karena terbukti, pada masa ini minat masyarakat untuk masuk di PGA cukup banyak, tidak hanya masyarakat Mlonggo Kabupaten Jepara saja, tetapi di luar Mlonggo Kabupaten Jepara pun banyak yang daftar.
Setelah PGA di pegang oleh Bp. Basuki, kepemimpinan berikutnya diserahkan kepada Bp. Ali Shochib (Jambu Tembiluk), yang saat beliau baru tamat dari Pondok Pesantren Gontor Ponorogo Jawa Timur. Bp. Ali Shochib menjabat Kepala PGA ini pada tahun 1972 – 1974.


ADANYA PGA 6 TAHUN

Estafet kepemimpinan terus berjalan dari tahun ketahun. Setelah Bp. Ali Shohib menjabat kepala PGA selama 2 tahun, kepemimpinan berikutnya diganti oleh Bp. Drs. Abdul Choliq Anwar. Beliau adalah asli dari Saripan Jepara, ketika itu menjadi menantu dari Ibu Zuhro (Sekuro). Bp. Drs. Abddul Choliq, menjabat kepala dari tahun 1975 – 1977.

Pada tahun ini PGA yang semula berlabel Nahdlatul Ulama (NU), mulai diganti nama Mathalibul Huda (MH), kembali nama asli sejak pendirian tahun 1930.
Pendidikan memang harus selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakatnya. Ini prinsip dalam pengelolaan pendidikan, karena kalau tidak demikian, akan ketinggalan dan tidak dapat mampu menjawab tantangan zaman.

Dengan berbagai pertimbangan, PGA 4 tahun (tingkat SLTP) yang sudah berdiri sejak tahun 1964 tersebut, terasa perlu untuk dilengkapi tingkat lanjutan yang lebih atas. Maka pengururs Yayasan, mulai memacu diri berpikir membuka PGA 6 tahun (tingkat SLTA). PGA 6 tahun mulai dirintis tahun 1975. Dengan demikian, para lulusan PGAP (4 tahun), langsung dapat meneruskan ke PGAA (PGA 6 Tahun). Namun PGAA tidak bertahan lama, hanya berjalan 3 tahun, dan baru meluluskan tiga lulusan. Setelah itu, tidak menerima lagi, karena ada peraturan pemerintah penghapusan PGA Swasta.


BERDIRINYA MTs MATHALIBUL HUDA MLONGGO KABUPATEN JEPARA

Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut, PGA swasta dihapus, maka sebagai gantinya adalah MTs. PGA menjadi MTs mulai tahun 1978. Pada masa perpindahan atau transisi ini, kepala Madrasah dipegang oleh Bp. M. Qodri (Jambu Timur). Secara keseluruhan program kurikulum PGA dan MTs berubah total. Dengan demikian, yang menjadi masalah pada saat itu adalah bagi siswa PGA yang sudah kelas IV. Dengan kebijaksanaaan, untuk kelas empat PGA telah berjalan mengikuti kurikulum MTs yang sudah diberlakukan pemerintah.
Pada masa ini, berarti Bp. Qodri masih menunggui PGA yang kelas IV dan sekaligus menjadi kepala MTs MH Mlonggo Kabupaten Jepara pertama kali. Beliau menjabat kepala mulai tahun 1978 – 1981. Jabatan berikutnya dipegang oleh Bp. M. Nooryahman.

Bp. M. Nooryahman memegang jabatan Kepala MTs mulai tahun 1982 sampai sekarang. MTs MH Mlonggo Kabupaten Jepara setelah dipegang oleh Bapak M. Nooryahman (Jambu Ngemplak), mulai berkembang. Dari tahun ketahun animo masyarakat untuk memasuki MTs MH Mlonggo Kabupaten Jepara mengalami peningkatan. Hingga saat ini, MTs MH Mlonggo Kabupaten Jepara masih tetap eksis di mata masyarakat Mlonggo Kabupaten Jepara . Bahkan menurut data yang ada, MTs MH Mlonggo Kabupaten Jepara termasuk MTs terbesar muridnya di KKMTs se Kabupaten Jepara. Jumlah murid mulai tahun 1985 dan tahun-tahun sesudahnya, jumlah murid lebih kurang 700 orang siswa. Dan untuk data tahun 1991/1992 ini tercatat jumlah murid dari kelas I sampai kelas III, berjumlah 731 orang siswa, yang terbagi 17 kelas. Kelas I sejumlah 6 kelas, kelas II 6 kelas dan kelas III sejumlah 5 kelas.

Dalam upaya untuk memacu perjalanan proses belajar mengajar, berbagai bentuk kegiatan dilakukan. Orientasi pengembangan MTs ini, tidak hanya proses belajar mengajar di kelas saja yang diperhatikan, tetapi berbagai kegiatan ekstra kurikuler digalakkan. Begitu juga, selain beliau memperhatikan pengembangan dan pembinaan pada bidang keagamaan yang memang menjadi garapannya, juga tidak henti-hentinya memacu anak pada bidang kegiatan umum.
Lewat kegiatan OSIS, pola kegiatan yang dilakukan bervariasi dan beragam. Ini dapat dilihat dari program OSIS yang sudah banyak dirasakan oleh siswa sendiri atau masyarakat sekitarnya. Untuk peningkatan kreativitas, para siswa diarahkan untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstra kurikuler yang penanganannya ditangani oleh dewan guru. Kegiatan ekstra yang dapat dilihat di MTs MH Mlonggo Kabupaten Jepara antara lain : Kepramukaan, Baca Seni Alqur’an, Dekorasi Janur dan tempel kertas, menggambar/menulis Kaligrafi, Seni bela diri (Karate), Apresiasi sastra, Jurnalistik dan Drum Band.
Selain kegiatan ekstra yang secara rutin diprogramkan seperti itu, juga sering ada kegiatan-kegiatan insidental , seperti pelaksanaan kelas meeting, gerak jalan, kemah bhakti, tahtimul Al Qur’an dan sejenisnya. Kegiatan lain upacara-upacara hari-hari besar nasional dan berbagai kegiatan pemerintah.
Dalam mempola MTs, selain kegiatan tersebut, upaya yang terus dilakukan adaiah melengkapi sarana – prasarana yaitu gedung. Untuk memberi rangsangan dan sekaligus sebagai tempat belajar siswa agar nyaman, Bp. M. Nooryahman bersama dengan pengurus Yayasan dan mendapat dukungan masyarakat seluruhnya, selalu berjuang keras melengkapi sarana gedung. Realisasinya, upaya melengkapi ruang belajar ini dapat dilihat dua gedung bertingkat yang satu berlantai empat dan satunya lagi berlantai tiga,setiap lantainya ada 8 ruang kelas. Untuk yang satu gedung, masih proses penyelesaian, diharapkan masyarakat sekitar terus dapat berpartisipasi dan bersedia membantu pelaksanaan pembangunan gedung, yang masih dalam proses penyelesaian.

BERDIRINYA MA MATHALIBUL HUDA MLONGGO

Dalam proses perkembangan, ditengah-tengah meningkatnya para lulusan MTs, maka pengurus yayasan, dewan guru dan para wali murid MTs mempunyai pemikiran untuk membuka Madrasah Aliyah (MA). Pemikiran ini didasarkan pada kondisi obyektif, yaitu banyaknya lulusan MTs Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara sendiri dan MTs-MTs lain yang ada di Mlonggo Kabupaten Jepara yang berkeinginan untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain pertimbangan tersebut, pendirian MA ini didasarkan pada kondisi pendidikan di Mlonggo Kabupaten Jepara pada sa’at itu ( sekitar tahun 1985 ) untuk jenjang pendidikan SLTA nyaris tidak ada.
Karena alasan di Mlonggo Kabupaten Jepara belum ada sekolah tingkat SLTA, baik SLTA umum maupun Agama, maka Yayasan Pendidikan Islam Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara yang sudah mengelola MI dan MTs, bertekad untuk membuka jenjang pendidikan tingkat menengah atas yaitu Madrasah Aliyah (MA).
Berdirinya MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara secara resmi, tanggal 17 Juli 1985. Kenyataannya, dalam membuka MA ini, tidak mudah dan mulus jalannya. Banyak hambatan dan rintangan yang menghadang di depannya. Pihak-pihak yang tidak sefaham, selalu berusaha menghalangi dan menggagalkan pendirian MA tersebut. Pihak yang tidak merasa berkepentingan, selalu merekayasa agar MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara , tidak mendapat murid.

walaupun demikian, karena kegigihan dan perjuangan keras dari pengurus yayasan, dewan guru dan para wali murid, akhirnya MA dapat berdiri dan keberadaannya sampai sekarang, masih terus berjalan dan bahkan dari tahun ketahun mengalami perkembangan. Karena prinsip dasar utama pendirian MA ini, tidak didasarkan pada ambisi, tetapi betul-betul karena tuntutan kebutuhan masyarakat akan adanya pendidikan, dan juga karena ridla Allah SWT.
Dengan kemelut adanya masalah waktu pendirian MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara ini, maka sampailah berita ini di Kanwil Depag Prop. Jawa Tengah. Sehingga pada saat itu, Kepala Bidang Pembinaan Perguruan Agama Islam (Kabid Binrua Islam) Kanwil Depag. Propinsi Jawa Tengah, Bp. Drs. Syukron, Bc.Hk. datang langsung ke MA Mathalibul Huda untuk menjelaskan persoalan , memberi pengarahan dan pembinaan, adanya proses pendirian dan pembinaan berikutnya. Selain do’a restu pendirian MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara dari Kabid Binrua Islam tersebut, juga mendapat dukungan sepenuhnya dari Bp. Soejadi, selaku Pengawas Pendidikan Islam Kanwil Depag. Propinsi Jawa Tengah, untuk wilayah Jepara. Dengan dukungan Pak Jadi ini,akhirnya MA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara mampu berjalan dan bertahan hingga sekarang.

Madrasah mulai berdiri tahun 1985 sampai tahun 1997 dipimpin oleh Bp. Drs. Mustaqim ( alumnus PGA Mathalibul Huda Mlonggo Kabupaten Jepara ini), dan kini beliau menjadi Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan juga menjadi dosen INISNU Jepara, kemudian mulai tahun 1997 sampai sekarang dipimpin Drs. H. SUGIWANTO,MM selain menjadi Kepala Madrasah beliau juga sebagai Dosen INISNU Jepara, Ketua MWC NAHDLATUL ULAMA Kecamatan Mlonggo. Dari sejak berdirinya, sampai saat ini MA yang tergolong masih muda ini , sudah menampakkan prestasinya, cukup banyak kegiatan-kegiatan lain yang ditonjolkan, dari alumnusnya. Berbagai ketrampilan dan karya positif selalu ditampakkan pada masyarakat sekitar.
Baca Selengkapnya.... - SEJARAH BERDIRINYA MA MATHALIBUL HUDA MLONGGO

IJIN OPERASIONAL PONPES

ALHAMDULILLAH, IJIN OPERASIONAL UNTUK PONPES MATHALIBUL HUDA TELAH DITERBITKAN

Ungkapan syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas terbitnya surat ijin operasional Pondok Pesantren Mathalibul Huda dengan nomor : Kd.11.20/5.a/PP.00/12681/2011 yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama Kabupaten Jepara. Dengan demikian, Pondok Pesantren Mathalibul Huda Mlonggo secara hukum sudah sah dan memenuhi syarat untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Ponpes yang diprogramkan.

Semoga dengan terbitnya ijin operasional tersebut, Ponpes Mathalibul Huda dapat menjadi pendorong semangat untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan bersama, yaitu mewujudkan generasi yang cerdas, akhlaki dan islami. Amin.
Baca Selengkapnya.... - IJIN OPERASIONAL PONPES